ETER DAN MATERI
BERMASSA
Percobaan-percobaan dari penggabungan
benda, yang harus dilakukan dengan kesetimbangan fluida, menguji kecerdasan
Galileo. Beberapa percobaan paling pentingnya harus dilakukan dengan benda yang
terapung. Kini pandangan yang ditentang Galileo menyatakan bahwa air memberikan
hambatan pada penetrasi dan hambatan ini bersifat instrumental dalam menentukan
apakah benda yang diletakkan di air akan mengapung atau tenggelam. Galileo
berpendapat bahwa air tidak dapat menghambat dan benda akan mengapung atau
tenggelam bergantung pada beratnya. Ini merupakan pengulangan dari pernyataan
tentang hukum Archimedes. Namun harus dijelaskan mengapa benda dengan suatu
bentuk tertentu mengapung, sementara benda lain yang terbuat dari bahan yang
sama dan beratnya sama tapi berbeda bentuk dapat tenggelam.
Galileo mencoba untuk membuktikan hal
ini. Pada tempat pertama, dia membuat kerucut dari bahan kayu atau lilin dan
menunjukan bahwa ketika benda itu mengapung dengan titik atau dasarnya di air,
benda itu akan menggantikan sejumlah fluida. Lagi-lagi percobaan itu dapat
ditemukan bahwa bentuk pelampung dengan kuantitas yang sama harus ditambahkan
pada lilin ini untuk mengangkat permukaannya.
Terlihat bahwasanya Galileo, sedang
menuju suatu thesis yang benar walaupun ada beberapa idenya yang salah. Tentu
saja tidak benar bahwa air tidak mempunyai hambatan pada penetrasi walaupun
seperti yang kita fikirkan Galileo benar jika hambatan air bukanlah faktor
penting yang dapat menentukan apakah benda akan mengapung atau tenggelam.
Begitu pula halnya pada benda datar. Tidak semua hal menjadi tidak tepat untuk
mengatakan bahwa air menghambat penetrasi dan hambatan ini mendorong benda.
Fisikawan modern menjelaskan fenomena berhubungan dengan permukaan sebagai
tegangan fluida.
Pada tahun 1690, Christian Huygens
mengemukakan sebuah teori yang berbunyi bahwa cahaya merupakan sebuah gelombang
yang merambat dan mengenalkan sebuah zat hipotetik yang disebut eter. Eter
merupakan suatu zat yang sangat halus dan dipercaya memenuhi seluruh alam
semesta dan diam secara mutlak. Eter juga dapat dikatakan sebagai medium
perambatan gelombang cahaya. Eter juga merupakan zat yang transparan, yang
memiliki struktur halus, frekuensi tinggi yang tidak membiasakan atau
mencerminkan cahaya tampak karena ukurannya yang terlalu kecil untuk bereaksi
terhadap radiasi yang memiliki frekuensi rendah. Hal ini sesuai dengan teori
momentum elektromagnetik yang dikemukakan oleh J.J Thomson dan kemudian
dikonfirmasi dengan tes yang dilakukan oleh Nikola Teslah pada tahun 1891.
Setelah tes itu tesla menyatakan bahwa eter itu merupakan zat padat untuk
cahaya dan panas (cahaya tampak dan inframerah).
Dalam
pengertian lain eter dianggap sebagai zat padat, karena cahaya merupakan
gelombang transversal dan gelombang mekanik tidak dapat merambat melalui suatu
fluida. Dan dalam pengetahuan yang lain eter adalah zat yang bersifat netral
dan sangat halus karena tidak ada hambatan terhadap gerak planet-planet dan
objek lain diluar bumi. Ini adalah sifat yang kontra, yang mengikuti logika
tentang pengetahuann sifat-sifat cahaya.
·
Teori
Relativitas Newton.
Teori relativitas berhubungan dengan kejadian yang diamati dari kerangka
acuan inersial (kerangka acuan dimana hukum I Newton berlaku). Relativitas
klasik (yang diperkenalkan pertama kali oleh Galileo Galilei dan didefinisikan
ulang oleh Sir Isaac Newton) mengemukakan mengenai apa yang sekarang kita sebut
prinsip relativitas Newton bahwa hukum-nukum mekanika berlaku sama pada semua
kerangka acuan inersial.
Hukum gravitasi yang sama dan hukum-hukum gerak yang sama
berlaku pada kedua kerangka acuan inersial. Perbedaan antara gambar a dan b adalah
pada kerangka acuan tanah, koin memiliki kecepatan awal horizontal (sama dengan
kecepatan mobil). Hukum-hukum mekanika acuan mobil, koin tidak memiliki kecepatan
awal horizontal, hukum–hukum mekanika memperkirakan bahwa koin akan jatuh bebas
menempuh lintasan lurus vertikal. Jadi, hukum mekanika berlaku sama pada kedua
kerangka acuan inersial tersebut walaupun lintasan yang ditempuhnya berbeda.
·
Teori
Relativitas Khusus.
Pada tahun 1886, Hertz berhasil membuktikan konsep yang amat paradox saat
itu, yaitu persamaan Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik. Meski begitu,
nantinya Einstein kan menggunakan hasil ini untuk membantah beberapa kosep pada
fisika klasik mengenai gelombang elektromagnetik.
Setelah itu Hertz melanjutkan penelitiannya, hingga akhir
pada 1887 Hertz melakukan percobaan lanjutan dari hasil pembuktiannya terhadap
gelombang elektromagnetik. Hingga ia akhirnya mendapatkan fakta yang cukup
menarik tanpa sengaja, yaitu bahwa muatan listrik akan berkurang jika ada sinar
ultraviolet yang jatuh diantara kedua elektrodanya. Itulah alas annya kenapa
Hertz memakai tanung quartz untuk melakukan pembuktian Maxwell. Saat itu, Hertz
tidak memperhatikan dengan betul apa yang terjadi yang disana. Sehingga
tidak ada hasil penelitian yang lengkap dan jelas mengenai efek tersebut.
·
Percobaan
Michelson-Morley
Michelson dan
Morley membuat suatu percobaandengan cara merakit sebuah alat yang disebut
Interferometer yang dapat mendeteksi adanya interferensi gelombang
cahaya. Ternyata Analisis tehadap hasil percobaan menunjukkan kegagalan dalam
pengamatan pergerakan bumi terhadap eter. Percobaan ini juga telah disebut
sebagai titik tolak untuk aspek teoritis revolusi ilmiah kedua. Michelson
dianugerahi hadiah nobel Fisika tahun 1907 terutama utuk melaksanakan percobaan
ini.
·
Postulat
Einstein.
Teori ini
didasarkan pada dua postulat yang diajukan oleh Einstein yaitu:
{ Postulat 1
Hukum-hukum
fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan yang bergerak dengan
kecepatan tetap (kerangka acuan inersial)
{ Postulat 2
Cahaya.
merambat melalui ruang hampa dengan cepat rambat dan kelajuan cahaya tak
bergantung pada kelajuan sumber cahaya maupun kelajuan pengamatnya.
Materi bermassa adalah materi yang memiliki wujud, bermuatan, dapat dilihat
dan diraba.Contohnya adalah proston, electron, meson, dan barion.
Materi tak
bermassa adlah materi yang tidak bewujud, tidak bermuatan, dan tidak dapat
dilihat maupun diraba. Contohnya adalah gelombang suara.
No comments:
Post a Comment