:)

:)
senyum

Sunday, September 23, 2012

SAINS ZAMAN KEGELAPAN


SAINS ZAMAN KEGELAPAN

Abad pertengahan di Eropa sering diwarnai dengan kesan-kesan yang tidak baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya kalangan yang memberikan stereotipe kepada abad pertengahan sebagai periode buram sejarah eropa mengingat dominasi kekuatan agama yang begitu besar sehingga menghambat perkembangan ilmu pengetahuan, prinsip-prinsip moralitas yang agung membuat kekuasaan agama menjadi begitu luas dan besar di segala bidang. Pada abad ini terjadi zaman kegelapan.
Zaman Kegelapan ialah zaman masyarakat Eropa menghadapi kemunduran intelek dan kemunduran ilmu pengetahuan Menurut Ensikopedia Amerikana, zaman ini berlangsung selama 600 tahun, dan bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 Masehi. Gelap juga dianggap sebagai tidak adanya prospek yang jelas bagi masyarakat Eropa, Keadaan ini merupakan wujud kekuasaan agama, yaitu gereja Kristiani yang sangat berpengaruh. Gereja serta para pendeta mengawasi pemikiran masyarakat serta juga politik.  Mereka berpendapat hanya gereja saja yang pantas untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan. Akibatnya kaum cendekiawan yang terdiri daripada ahli-ahli sains merasa mereka ditekan dan dikawal ketat.
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu.
Dalam buku Sejarah Filsafat Ilmu & Teknologi karangan Burhanuddin Salam (2004), buku Filsafat Ilmu dan Perkembangannya karangan M. Thoyibi (1997), serta buku Filsafat Ilmu yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001), disebutkan beberapa tokoh ilmuwan muslim yang berpengaruh bagi sejarah perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut:
1)        Al-Fārābi (870 M- 950 M). Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia Islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik.
2)        Al-Khawārizmī (780 M-850 M). Hasil pemikirannya berdampak besar pada matematika.
3)        Al-Kindi (801 M-873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Al Kindi menuliskan banyak karya dalam berbagai bidang, geometri, astronomi, astrologi, aritmatika, musik(yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik
4)        Al-Ghazali (1058 M-1111 M) adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat.
5)        Ibnu Sina (980 M-1037 M). Ia dikenal sebagai Avicenna di Dunia Barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran.
6)        Ibnu Rusyd (1126 M-1198 M) yang dalam bahasa Latin disebut dengan Averroes, dan ia adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume.
7)        Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
8)        Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert (721 M-815 M). Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
9)        Al-Razi (865 M -925 M) yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia.
10)    Ibnu Haitham dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, filsafat, dan teknik penulisan puisi.
11)    Al-Battani (850 M - 929 M) memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, Al-Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.

No comments:

Post a Comment