SEJARAH FISIKA
Abad 18, Fisika disebut “Filsafat Alam”.
Pertengahan Abad 19, Fisika, Kimia, Biologi disebut Ilmu Kealaman bukan bagian dari
filsafat alam. Abad 20, Fisika, Kimia, Biologi, Psikologi, serta ilmu-ilmu
sosial seperti ilmu ekonomi, ilmu pendidikan, sosiologi, ilmu hukum dan ilmu
politik disebut ilmu-ilmu empiris.
Tidak terputus hubungan antara filsafat
dengan ilmu lainnya. Dari sisi kajian ilmu-ilmu itu dipisah. Ilmu dapat
menghancurkan peradaban dunia apabila tidak adanya kelarasan antara moral,
etika, dan spiritualnya.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU FISIKA
Menurut Richtmeyer (1955), sejarah perkembangan
ilmu fisika dibagi dalam empat periode yaitu:
·
Periode
Pertama,
Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun
1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai
untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian
yang sistematis.
·
Periode
Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun
1800an. Pada periode kedua ini mulai dikembangkan metoda penelitian yang
sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus metoda saintifik dalam
penelitian.
·
Periode
Ketiga
Dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada
periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang
kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang
dengan pesat terutama dalam mendapatkan formulasi-formulasi umum dalam
Mekanika, Fisika Panas, Listrik-Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai
sampai saat ini.
·
Periode
Keempat
Dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang.
Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan
melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih
mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini
dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang
berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau/dan yang
berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).
Periode Sejarah Fisika menurut Boer Jacob (1968) perkembangan sejarah
fisika dibagi ke dalam 5 (lima) periode yaitu:
{ Periode 1 (Antara zaman
purbakala s.d. 1500) Belum adanya eksperimen yang sistematis dan kebebasan
dalam mengadakan percobaan.
¶ Hasil perkembangan pengetahuan dalam bidang fisika tidak
memuaskan.
¶ Sifatnya spekulasi dan metafisik (sulap dan gaib).
¶ Eksperimen tidak sistematis dan jauh dari ketelitian.
{ Periode 2 ( Sekitar 1550 – 1800)
Perkembangan Fisika berdasarkan Metode Eksperimen yang dapat
dipertanggungjawabkan, diakui, dan diterima sebagai persoalan yang ilmiah.
¶ Pertumbuhan penyelidikan berkembang pesat sekali dengan percobaan
yang dipelopori oleh Galileo (1564-1642).
¶ Galileo meletakan pandangan modern dimana sains harus berdasarkan
pengamatan dan percoban. Hampir 2 abad Galileo menghadapi dogma dan intoleransi
kaum agama.
¶ Tokoh lain yang berperan Newton, Huygens, Boyle, dll.
¶ Prinsip yang berkembang : ”Ilmu dapat dikembangkan dan dimajukan
sesuai dengan teorinya yang
berdasarkan eksperimen; diterima atau ditolak apabila teori sesuai atau
berlawanan dengan eksperimen yang diperlukan untuk menguji teori tersebut”.
{ Periode 3 (Periode singkat, 1800
– 1890) Berkembangnya Fisika Klasik yang meletakkan dasar fisika kuantum.
¶ Kemajuan pesat dari pertumbuhan dan perkembangan fisika klasik
yang meletakkan dasar fisika kuantum.
¶ Periode ini singkat, tapi kemajuannya pesat, hampir semua
fisikawan percaya semua hukum fisika telah ditemukan dan selesai, sehingga
penelitian dialihkan untuk memperbaiki validitas alat ukur dan perbaikan metode
pengukurannya.
¶ Beberapa fenomena dapat dicatat antara lain:
1.
Eksperimen Count
Rumford dan Joule yang memberi dasar teori kinetik panas yang dikenal sekarang
2.
Pengamatan dan
percobaan Young telah membuktikan interferensi dua berkas cahaya, yang
mengukuhkan teori gelombang Huygens dari teori Corpuscular Newton
3.
Hasil Riset Faraday
yang memberikan dasar kebenaran teori elektromagnetik maxwell.
¶ Banyak teknologi hasil fisika dipakai dalam kegiatan industry.
{ Periode 4 (Tahun 1887 s.d. 1925)
Adanya fenomena mikroskopis (elektron dll). Teori Klasik semi moderen, Teori
Kuantum masih terkait fisika klasik (the old quantum mechanics).
¶ Dimulai tahun 1887 dengan ditemukannya efek fotolistrik.
¶ Sepuluh tahun kemudian ditemukan berturut- turut: Sinar-X (1895), Radioaktivitas (1896), dan elektron (1900).
¶ Teori kuantum yang timbul masih dihubungkan dengan teori klasik
semi modern, perkembangannya kurang pesat (the old quantum mechanics).
¶ Adanya fenomena mikroskopis, yaitu fenomena yang tidak dapat
dilihat langsung, seperti elektron dan neutron dimana fisika klasik tak dapat
menerangkan fenomena tersebut sehingga dicari ilmu dan model-model baru lagi.
{ Periode 5 (Tahun 1925 s.d.
sekarang) Fenomena mikroskopis revolusioner, dibuat teori baru yang tidak
terkait Fisika Klasik (The new quantum mechanics).
¶ Dimulai perkembangan baru dengan dibuatnya teori-teori baru yang
lebih revolusioner dengan tidak mengindahkan mekanika klasik (the new
quantum mechanics).
¶ Teori baru ini muncul berdasarkan uraian teoritis de Broglie,
Heissenbergh, dan Schrodinger serta percobaan
Davisson-Germer dan Thompson).
¶ Diitemukan prinsip mekanika matriks (Heisenbergh), Mekanika
Gelombang (Schrodinger), dan Mekanika gabungan keduanya yang lebih umum
(Dirac-Tomonaga).
¶ Mekanika kuantum yang dikemukakan Dirac dinamakan simbolic method, sifatnya sangat abstrak dan sukar
dimengerti, dikenal dengan nama Relativistic quantum mechanics.
No comments:
Post a Comment