NEWTON,
KOMPOSISI CAHAYA, DAN GRAVITASI
Pada tahun 1670 sampai 1672, Newton memberikan pelajaran
tentang optic. Selama masa ini dia sendiri menyelidiki refraksi cahaya
dan memberikan demonstrasi bahwa sebuah prisma dapar memecah cahaya putih
menjadi berbagai macam spectrum warna dan sebuah lensa pada prisma yang kedua
dapat membentuk spectrum warna tersebut menjadi satu cahaya putih kembali. Pada
tahun 1687 dengan bantuan temannya Edmond Halley, newton menerbitkan karya
tunggal terbesarnya, “Philosophiae Naturalis Principia Mathematical” (Prinsip
Matematika Filsafat Alam). Buku ini dikatakan sebagai buku yang paling
berpengaruh dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Karyanya ini
menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas pergerakan, yang mengubah
pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan dan menjadi
dasr dari ilmu pengetahuan modern.
Berikut ini daftar karya Newton:
1. Method of
Fluxion (1671)
2. De Motu
Corporum (1684)
3. Philosophiae
Naturalis Principa Mathematica (1687)
4. Opticks (1704)
5. Reports as
Master of the Mint (1701-1725)
6. Arithmetica
Universalis (1707)
7. An Historical
Account of Two Notable Coruptions of Scripture (1754)
·
Komposisi Cahaya.
Cahaya pertama kali dibahas secara rinci oleh Newton. Pendirian
Newton yang oleh pengikutnya ditafsirkan sebagai teori partikel, kemudian
menjadi dogma selama seabad lamanya. Pengertian partikel nantinya
diserang oleh teori gelombang Young dan Fresnel pada awal abad ke-19. Pemahaman
tentang cahaya dan warna dimulai oleh Isaac Newton (1642-1726) dan serangkaian
percobaan yang diterbitkan pada tahun1672. Dia adalah orang pertama yang
mempelajari pelangi. Ia membiaskan cahaya putih dengan sebuah prisma, sehingga
menjadi warna komponennya: merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Newton bersikukuh menolak ide Huygens bahwa cahaya
bersifat gelombang. Menurut Newton gelombang akan melebar dan mengisi
seluruh ruang seperti gelombang air mengisi ceruk kolam, padahal dalam praktik
cahaya mengikuti garis lurus dan tidak mengisi ruang bayangan. Pada
kesempatan lain Newton menyatakan lebih suka langit tetap kosong daripada diisi
eter.
·
Gravitasi.
Banyak kisah yang menceritakan bahwa Newton mendapatkan
rumus tentang teori gravitasi dari sebuah apel yang jatuh dari pohon.
Dikisahkan bahwa suatu hari Newton duduk dan belajar di bawah pohon apel dan saat
itu sebuah apel jatuh dari pohon tersebut. Dengan mengamati apel yang
jatuh, Newton mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu kekuatan yang menarik apel
tersebut jatuh ke bawah, dan kekuatan itu yang kita kenal sekarang dengan nama
gravitasi.
·
Hukum Gerak Newton.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika
klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu
benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan
pembahasan yang berbeda-beda setelah hampir 3 abad, dan dapat di rangkum
sebagai berikut:
1.
Hukum pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang
konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada beda tersebt.
Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu beda tetap diam,
atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).
2.
Hukum kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya
resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah
gaya, dding lurus dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding
terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bias juga diartikan resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linier benda tersebut
terhadap waktu.
Hukum kedua
menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama dengan banyaknya
perubahan momentum liner P terhadap waktu.
Karena hukumnya
hanya berlaku untuk sistem dengan massa konstan, variable massa (sebuah
konstan) dapat di keluarkan dari operator deferensial dengan menggunakan aturan
diferensiasi.
3.
Hukum ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda
memiliki besar yang sama, dengan arha terbalik, dan segaris. Artinya jika ada
beda A yag member gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan member gaya
sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya
berbeda. Hukum ini juga terkanal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut
sebgai aksi dan –F adalah reaksinya.
∑Fa,b = - ∑Fb,a
·
Hukum Gravitasi Newton
Besarnya gaya gravitasi dapat ditulis
dengan persamaan matematis:
F12=F21=F=
G.m1.m2/r2
Dengan F12=F21=F= besar gaya tarik-menarik antara
kedua benda (N), G= ketetapan umum gravitasi, m1= massa benda 1
(kg), m2= massa benda 2 (kg), r= jarak antara kedua benda (m).
Newton juga memodifikasi hukum gerak planet Keppler ketiga dengan teori
gravitasinya, sehingga hukum ketiga menjadi:
(m1+m2)P2 = 3 (d1+d2)
= 3R
Hasil modifikasi ini ternyata lebih benar.
No comments:
Post a Comment